Breaking News
- Longsor Terjang Rumah Warga di Bendungan Trenggalek, Dua Orang Meninggal Dunia
- Bareskrim Polri Musnahkan 2,1 Ton Barang Bukti Narkoba di Cilegon
- Sejumlah Kapolda Resmi Lakukan Serah Terima Jabatan di Mabes Polri, Ini Daftar Nama-nama
- Ungkap Penyebab Kematian Mahasiswa Udayana Bali, Polisi Periksa Ponsel dan Laptop Milik Korban
- 64 Warga Terdampak Radiasi Cesium 137 di Serang Banten Masih Bertahan di Lokasi Penampungan
- Perkuat Perdagangan dan Investasi, Indonesia dan Brasil Sepakat Jalin Kemitraan Ekonomi Komprehensif
- KBRI Yangon Melaporkan 20 WNI Berhasil Kabur dari Lokasi Judi Online di Kompleks KK Park Myanmar
- 110 WNI Jadi Korban yang Dipekerjakan dalam Aktivitas Penipuan Online di Kamboja
- Diplomasi Kuliner Presiden Prabowo saat Menjamu Presiden Republik Afrika Selatan di Istana Merdeka
- Mayat Bocah yang Ditemukan dalam Toilet Masjid di Majalengka Merupakan Korban Pembunuhan
Menkeu Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Naik dan Merata di Seluruh Sektor
Jakarta - Indonesia saat ini mengalami pemulihan ekonomi yang sedang naik dan merata di seluruh sektor di tengah ancaman resesi global.
NewsPapersID
|
24 Januari 2023
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Dok. Kemenkeu)
Jakarta - Indonesia saat ini mengalami pemulihan ekonomi yang sedang naik dan merata di seluruh sektor di tengah ancaman resesi global.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan saat ini menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2022 dia angka 5,2 hingga 5,3 persen, lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi dunia yang hanya 1,7 persen.
“Indonesia pertumbuhannya untuk tahun 2022 karena baru akan dipublikasi BPS (Badan Pusat Statistik) bulan Februari kira-kira masih di 5,2 hingga 5,3 persen. Itu jauh lebih tinggi dibandingkan (pertumbuhan ekonomi) dunia di 1,7 persen,” ujar Menkeu Sri Mulyani dalam Seminar Ekonomi Nasional GP Anshor Malang dengan tema "Ketahanan Ekonomi Nasional di Tengah Ancaman Resesi Global" yang digelar di Pendopo Kabupaten Malang pada Minggu (22/1/2023), dikutip dari laman resmi Kementerian Keuangan.
Sri Mulyani juga menegaskan bahwa APBN menjadi instrumen yang dapat diandalkan ketika menghadapi berbagai macam ancaman, seperti pandemi, harga minyak dan pangan yang melonjak.
Related Articles
