Bawa 177 Wisatawan, Kapal Pesiar Mewah Scenic Eclipse II Sandar di Pelabuhan Makassar
Bawa 177 Wisatawan, Kapal Pesiar Mewah Scenic Eclipse II Sandar di Pelabuhan Makassar
Travel

Bawa 177 Wisatawan, Kapal Pesiar Mewah Scenic Eclipse II Sandar di Pelabuhan Makassar

Makassar, Sulawesi Selatan – Kapal pesiar ekspedisi raksasa, Scenic Eclipse II, sepanjang 168 meter yang dibangun di Rijeka, Kroasia sandar di Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar, Selasa (8/4/2025) setelah sebelumnya melakukan kunjungan ke Palopo, Sulawesi Selatan.

Kedatangan kapal ini menjadi bagian dari rangkaian pelayaran wisata eksklusif yang menjelajahi destinasi eksotis di kawasan Asia Tenggara.

Kapal pesiar yang membawa 177 wisatawan yang antara lain berasal dari Australia, Austria, Kanada, Jerman, Jepang, China, Malaysia, Polandia, dan Swiss tersebut sandar di Pelabuhan Makassar sejak pukul 06.00 WITA dan berlayar kembali ke Sandakan, Malaysia pada pukul 17.00 WITA.

“Kedatangan kapal pesiar ini merupakan momentum penting bagi Pelindo dan menjadi sinyal positif bagi geliat sektor maritim dan pariwisata di Makassar,” kata Executive Director 4 Pelindo Regional 4, Abdul Azis.

“Kami sangat menyambut baik kedatangan kapal pesiar ini. Hal ini menjadi bukti bahwa Pelabuhan Makassar semakin dipercaya sebagai salah satu port of call bagi kapal-kapal wisata internasional. Kami terus berupaya meningkatkan layanan dan fasilitas agar dapat memberikan kesan terbaik bagi wisatawan,” tambahnya.

Selama berada di Makassar, para wisatawan mengunjungi beberapa destinasi unggulan seperti Leang-Leang di Bantimurung, Maros, serta melakukan city tour ke beberapa destinasi wisata yang ada. Kehadiran mereka juga turut memberikan dampak ekonomi positif bagi pelaku UMKM, pemandu wisata, serta sektor transportasi lokal.

Setelah singgah selama beberapa jam di Makassar, Scenic Eclipse II dijadwalkan melanjutkan pelayaran menuju Sandakan, Malaysia. Pelayaran ini merupakan bagian dari rute eksklusif yang menyoroti kekayaan budaya dan keindahan alam Asia Tenggara.

Pelindo sebagai operator pelabuhan senantiasa berkomitmen mendukung pemerintah dalam pengembangan pariwisata maritim nasional melalui penyediaan infrastruktur pelabuhan yang andal, aman, dan ramah wisatawan.

Dengan kunjungan ini, Pelabuhan Makassar menegaskan posisinya sebagai salah satu gerbang utama pariwisata bahari di Kawasan Timur Indonesia (KTI).***

Menyusuri Jejak Perjuangan Warga Kota Pahlawan di Jalan Tunjungan Surabaya
Menyusuri Jejak Perjuangan Warga Kota Pahlawan di Jalan Tunjungan Surabaya
Travel

Menyusuri Jejak Perjuangan Warga Kota Pahlawan di Jalan Tunjungan Surabaya

Surabaya, Jawa Timur - Kota Surabaya atau Kota Pahlawan menjadi salah satu kota yang kental dengan sejarah perjuangan para pahlawan bangsa dalam merebut kemerdekaan.

Perang 10 November 1945 yang penuh heroik saat rakyat Kota Surabaya dan Jawa Timur bertempur melawan pasukan sekutu menjadi kisah yang tak terlupakan.

Setiap tanggal 10 November, salah satu lokasi bersejarah yang kerap digunakan untuk memperingati hari pahlawan dengan berbagai parade dan pertunjukan kolosal adalah jalan Tunjungan.

Kawasan Petoenjongan yang kemudian dikenal sebagai Tunjungan pada masa lampau merupakan koridor penghubung kota lama di sekitar Jembatan Merah dengan Kota Baru yang berada di sisi selatan, di sekitar Darmo dan Gubeng.

Seiring perkembangan waktu, kawasan Tunjungan kemudian menjelma menjadi ikon kota, yang menyajikan pesona sejarah sekaligus pusat ekonomi dan bisnis Kota Surabaya.

Saat berkunjung ke jalan Tunjungan, ada beberapa tempat yang bisa dinikmati untuk meresap lebih dalam pesona Kota Pahlawan ini:

1.Hotel Majapahit

Hotel Majapahit adalah sebuah hotel mewah bersejarah di Jalan Tunjungan, Surabaya. Pertama kali dibuka pada tahun 1911 dengan nama Hotel Oranje.

Hotel ini dibangun oleh Lucas Martin Sarkies, putra dari salah satu Sarkies Bersaudara dari Armenia, Martin Sarkies, yang juga menggarap desain Hotel Raffles di Singapura.

Pada masa pendudukan Jepang, Hotel Oranje berganti nama menjadi Hotel Yamato, dan digunakan sebagai markas tentara Jepang.

Salah satu momen yang paling dikenal di hotel ini adalah peristiwa perobekan bendera Belanda oleh para pejuang Suarabaya pada tanggal 19 September 1945, yang dikenal sebagai Insiden Hotel Yamato.

Peristiwa bermula ketika sekelompok orang Belanda yang dipimpin Mr. Ploegman mengibarkan bendera Belanda (Merah Putih Biru) di puncak sebelah kanan hotel.

Para pejuang Indonesia merobek warna biru pada bendera Belanda, yang berwarna merah, putih dan biru, dengan demikian bendera itu menjadi merah putih yaitu bendera Republik Indonesia.

2.Jembatan Merah.

Meskipun bukan berada langsung di Tunjungan, Jembatan Merah adalah salah satu landmark bersejarah yang terletak di dekatnya. Jembatan ini memiliki nilai sejarah yang tinggi dan menjadi simbol perjuangan rakyat Surabaya.

Sejak dibangun pada tahun 1809 pada era Gubernur Jendral Deandels, jembatan ini sudah identik dengan warna merah.

Foto Dok Pemkot Surabaya

Jembatan ini dibangun untuk menghubungkan wilayah timur sungai Kali Mas (kawasan pecinan dan arab) dengan wilayah barat sungai (wilayah
eropa) sehingga Jembatan Merah menjadi pusat area bisnis di Surabaya.

Dilansir dari laman resmi Pemkot Surabaya, jembatan yang berlokasi di Jalan Kembang Jepun Kecamatan Pabean Cantikan ini menjadi saksi bisu perjuangan arek-arek Suroboyo melawan tentara sekutu di tahun 1945.

Jembatan ini juga menjadi saksi tewasnya pimpinan tentara Sekutu Brigadir Jenderal A.W.S Mallaby yang terbunuh dalam baku tembak antara tentara sekutu dengan arek-arek Suroboyo.

Jembatan ini juga merupakan akses satu-satunya yang menghubungkkan Kali Mas dengan gedung-gedung pemerintahan Kota Surabaya.

Selain menyimpan banyak sejarah, Jembatan Merah juga dapat menjadi lokasi wisata karena masih banyak bangunan tua yang saat ini digunakan sebagai gedung perbankan dan perkantoran.

3.Gereja Kepanjen

Terletak di dekat Tunjungan, Gereja Kepanjen adalah gereja bersejarah yang telah ada sejak zaman kolonial Belanda.

Gereja ini memiliki arsitektur yang indah dan menjadi salah satu objek wisata bersejarah di Surabaya.

Gereja Kelahiran Santa Perawan Maria berlokasi di Jalan Kepanjen sehingga banyak orang menyebutnya dengan julukan Gereja Kepanjen.

Foto Dok Disbudporapar Surabaya

Dilansir dari laman resmi pemkot Surabaya, Gereja ini merupakan salah satu bangunan cagar budaya berarsitektural Eropa. Dibangun pada tahun 1899, bangunan utamanya berkapasitas sekitar 3000n jemaat.

Gereja Kepanjen pernah terbakar pada tahun 1945 dan direnovasi pada beberapa sisi dengan tidak menghilangkan bentuk aslinya.

Bangunan gereja dibangun dengan gaya Neo Gotik yang dirancang oleh arsitek bernama Westmaas (Belanda) dan Muljono Widjosastro (Indonesia).

4.Wisma Nusantara

Juga dikenal sebagai "Gedung Tua," Wisma Nusantara adalah bangunan bersejarah di Tunjungan yang menjadi saksi perkembangan kota Surabaya. Bangunan ini sering digunakan untuk pameran seni dan kegiatan budaya.

Tunjungan, dengan sejarahnya yang kaya dan pusat perbelanjaan yang terkenal, menjadi salah satu area yang menarik untuk dijelajahi di Surabaya.

Pastikan untuk mengeksplorasi dan menikmati keindahan serta keunikan dari Tunjungan saat Anda berkunjung ke Surabaya.***

Mudik Aman dan Bahagia, Ini 10 Tips dari Polri untuk Masyarakat
Mudik Aman dan Bahagia, Ini 10 Tips dari Polri untuk Masyarakat
Travel

Mudik Aman dan Bahagia, Ini 10 Tips dari Polri untuk Masyarakat

Jakarta - Pemerintah telah memberikan kelonggran bagi masyarakat untuk mudik pada lebaran tahun ini, setelah dua tahun sebelumnya dilakukan sejumlah pembatasan untuk mencegah meluasnya penyebaran Covid-19.

Pelonggaran aturan mudik tahun ini akan memberikan dampak yang sangat besar masyarakat yang antusias untuk mudik. Jumlah pemudik juga diperkirakan akan mengalami lonjakan yang cukup signifikan

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo memaparkan 10 tips mudik yang aman dan sehat bagi masyarakat. Menurutnya, jika melakukan hal itu maka warga yang pulang ke kampung halamannya bisa dalam kondisi tenang dan bahagia.

Pertama, kata Dedi adalah, sebelum mudik pastikan rumah yang ditinggal dalam keadaan terkunci. Kedua, infokan kepada tetangga atau kerabat yang tidak melaksanakan mudik.

"Tiga, dapat juga diinfokan kepada Bhabinkamtibmas untuk didatakan. Keempat, apabila menggunaan kendaraan pribadi harus dicek semua kendaraan yang akan digunakan demi keselamatan di jalan," kata Dedi, Sabtu (23/5/2022), dikutip dari laman resmi Divisi Humas Polri.

Selanjutnya, tips kelima, apabila masyarakat menggunakan kendaraan umum, pastikan hanya membawa barang yang diperlukan. Hindari untuk membawa barang berharga yang berlebihan.

Keenam, untuk memastikan adanya kekebalan dan imunitas terhadap Covid-19 saat mudik, warga diimbau untuk melengkapi vaksinasi hingga dosis III atau booster.

"Saat berkendaraan patuhi rambu-rambu lalu lintas. lstirahatlah di rest area yang ada. Bila mengalami gangguan di jalan bisa menghubungi pos pam atau pos pelayanan kepolisian di jalur mudik. Terakhir,tetap disipilin prokes dalam berkegiatan. Mari wujudkan mudik aman, sehat dan bahagia," ucap Dedi.

Diketahui, dalam mengamankan arus mudik dan balik Lebaran, sebanyak 144.392 personel gabungan dikerahkan. Seluruh personel tersebut akan mengisi 2.702 posko yang terdiri dari 1.710 pos pengamanan, 734  pos pelayanan, dan 258 pos. ***

 

Travel

Showing results 1-7 of 7