Semarang, Jawa Tengah - Banjir yang melanda daerah Kaligawe Kota Semarang, Jawa Tengah mulai berangsur surut pada Sabtu (1/11/2025).
Hal itu tak lepas dari kerja-kerja kolaboratif dan komperehensif oleh banyak pihak.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengatakan, penanganan banjir yang dilakukan keroyokan dari pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota akhirnya membuahkan hasil.
"Banjir di Kaligawe Semarang hari ini sudah turun 15 cm. Kita doakan nanti semuanya berkurang,” kata Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi.
Dikatakan, upaya penanganan banjir di Kaligawe dilakukan sinergi mulai dari pemerintah pusat, provinsi, kota, TNI, hingga elemen masyarakat.
Sebab, penanganan banjir di daerah tersebut membutuhkan upaya komprehensif banyak pihak.
Ia mencontohkan, genangan air di Kaligawe yang dialirkan ke Kolam Rentensi Temboyo perlu dibuang ke laut. Untuk membuangnya butuh operasional pompa yang banyak.
Maka dari itu, rapat koordinasi lintas sektoral dan langkah nyata sudah dilakukan beberapa hari lalu.
Salah satu solusinya adalah penambahan kurang lebih 38 pompa untuk mengatasi banjir di Kaligawe.
"Ini adalah kerja kolaboratif yang harus kita lakukan bersama. Tanpa itu kita tidak bisa," tegas Ahmad Luthfi.
Satgas pompanisasi penanganan banjir di Kota Semarang juga dibentuk. Tugasnya adalah memantau pompa-pompa yang tersebar di sejumlah titik.
"Jadi pompa-pompa yang sudah jalan mana, pompa yang perlu diperkuat mana, dan yang perlu modifikasi mana, sehingga secara terprogram itu terawasi, tidak dilepaskan apa adanya. Pompa itu kan mesin ya, mesin itu harus dijaga 1x24 jam, tidak bisa kita tinggal," tegasnya.
Di samping semua langkah komprehensif itu, upaya pencegahan banjir juga terus disosialisasikan.
Di antaranya masyarakat diberikan pemahaman atau pendidikan terkait situasi iklim dan cuaca, serta kondisi riil wilayah rawan banjir.
Selain itu, upaya pencegahan di kawasan garis pantai juga dilakukan Pemprov bersama Kabupaten/kota.
Di antaranya melalui program Mageri Segoro, yaitu menanam mangrove di 17 kabupaten/kota dengan panjang garis pantai sekitar 970 km.
Masayarakat juga dihimbau untuk membiasakan tidak membuang sampah di sungai dan sembarangan.
Gubernur optimistis, apabila semua upaya itu dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh pihak, termasuk masyarakat, banjir yang saat ini melanda akan bisa dicegah atau diatasi.***
Semarang, Jawa Tengah - Banjir yang melanda daerah Kaligawe Kota Semarang, Jawa Tengah mulai berangsur surut pada Sabtu (1/11/2025).
Hal itu tak lepas dari kerja-kerja kolaboratif dan komperehensif oleh banyak pihak.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengatakan, penanganan banjir yang dilakukan keroyokan dari pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota akhirnya membuahkan hasil.
"Banjir di Kaligawe Semarang hari ini sudah turun 15 cm. Kita doakan nanti semuanya berkurang,” kata Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi.
Dikatakan, upaya penanganan banjir di Kaligawe dilakukan sinergi mulai dari pemerintah pusat, provinsi, kota, TNI, hingga elemen masyarakat.
Sebab, penanganan banjir di daerah tersebut membutuhkan upaya komprehensif banyak pihak.
Ia mencontohkan, genangan air di Kaligawe yang dialirkan ke Kolam Rentensi Temboyo perlu dibuang ke laut. Untuk membuangnya butuh operasional pompa yang banyak.
Maka dari itu, rapat koordinasi lintas sektoral dan langkah nyata sudah dilakukan beberapa hari lalu.
Salah satu solusinya adalah penambahan kurang lebih 38 pompa untuk mengatasi banjir di Kaligawe.
"Ini adalah kerja kolaboratif yang harus kita lakukan bersama. Tanpa itu kita tidak bisa," tegas Ahmad Luthfi.
Satgas pompanisasi penanganan banjir di Kota Semarang juga dibentuk. Tugasnya adalah memantau pompa-pompa yang tersebar di sejumlah titik.
"Jadi pompa-pompa yang sudah jalan mana, pompa yang perlu diperkuat mana, dan yang perlu modifikasi mana, sehingga secara terprogram itu terawasi, tidak dilepaskan apa adanya. Pompa itu kan mesin ya, mesin itu harus dijaga 1x24 jam, tidak bisa kita tinggal," tegasnya.
Di samping semua langkah komprehensif itu, upaya pencegahan banjir juga terus disosialisasikan.
Di antaranya masyarakat diberikan pemahaman atau pendidikan terkait situasi iklim dan cuaca, serta kondisi riil wilayah rawan banjir.
Selain itu, upaya pencegahan di kawasan garis pantai juga dilakukan Pemprov bersama Kabupaten/kota.
Di antaranya melalui program Mageri Segoro, yaitu menanam mangrove di 17 kabupaten/kota dengan panjang garis pantai sekitar 970 km.
Masayarakat juga dihimbau untuk membiasakan tidak membuang sampah di sungai dan sembarangan.
Gubernur optimistis, apabila semua upaya itu dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh pihak, termasuk masyarakat, banjir yang saat ini melanda akan bisa dicegah atau diatasi.***
Merauke, Papua Selatan – Polres Merauke masih melakukan penyidikan dalam kasus pembunuhan seorang anak disabilitas berusia 11 tahun, yang ditemukan tewas di semak-semak di pinggir jalan Kecamatan Merauke, pada Senin (27/10) sekitar pukul 13.30 WIT lalu. Sebelumnya korban sempat dilaporkan hilang oleh pihak keluarga.
Kapolres Merauke AKBP Leonardo Yoga, dalam keterangan tertulis, dilansir Jumat (31/10/2025) menyatakan, pihaknya telah menerima laporan dan langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait kasus pembunuhan terhadap anak di bawah umur.
Leonardo Yoga menjelaskan bahwa dari hasil penyelidikan awal, pihak kepolisian menduga kuat peristiwa tragis tersebut merupakan pembunuhan berencana, di mana pelaku diduga telah merencanakan tindak kejahatan tersebut sebelumnya.
“Dari hasil penyelidikan awal, kami menduga kuat bahwa peristiwa ini merupakan pembunuhan berencana. Polres Merauke berupaya maksimal dalam mengungkap kasus ini, mulai dari pemeriksaan saksi-saksi hingga pengumpulan alat bukti yang ada,” ujar AKBP Leonardo Yoga.
Lebih lanjut, Kapolres menegaskan bahwa penyidik terus mendalami kasus ini dengan cermat agar seluruh fakta dapat terungkap secara objektif dan transparan.
“Terkait kasus pembunuhan terhadap anak berusia 11 tahun ini, kami telah melaksanakan olah TKP dan terus mengumpulkan bukti serta keterangan saksi untuk mengungkap motif dan pelaku,” tambahnya.
Di akhir keterangannya, Kapolres mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh isu atau informasi yang belum tentu benar.
“Kami mengajak masyarakat Merauke agar bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak menyebarkan isu yang belum terverifikasi. Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan dan Polres Merauke akan bekerja secara profesional untuk menuntaskannya,” tutup Kapolres.***
Jakarta – Bareskrim Polri bersama Direktorat Reserse Narkoba Polda Banten memusnahkan barang bukti narkotika seberat 2,1 ton.
Pemusnahan ini dilakukan di fasilitas pengolahan limbah PT Wastec International, kawasan KIEC, Kota Cilegon, Banten, pada Kamis (30/10/2025).
Pemusnahan ini merupakan bagain dari total 214,8 ton narkoba yang sebelumnya telah dimusnahkan secara simbolis oleh Presiden Prabowo Subianto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Kasubdit II Dittipidnarkoba Bareskrim Polri Kombes Audie Carmy Wibisana mengatakan, pemusnahan 2,1 ton narkoba ini menandai komitmen kuat Polri dalam memberantas peredaran gelap narkotika di Indonesia.
“Selama satu tahun terakhir, upaya Polri dalam pemberantasan narkoba berhasil menyelamatkan sekitar 629 juta jiwa dari potensi bahaya narkotika,” ujar Kombes Audie.
Diketahui, Selama periode Oktober 2024 hingga Oktober 2025, Polri melalui Bareskrim dan seluruh jajaran Polda berhasil mengungkap 49.306 kasus narkotika dengan total 65.572 tersangka.
Dari jumlah tersebut, 214,84 ton barang bukti berhasil diamankan dengan estimasi nilai ekonomi mencapai Rp29,36 triliun.
Kombes Audie menjelaskan, seluruh proses pemusnahan dilakukan dengan prosedur ramah lingkungan dan pengawasan ketat untuk memastikan tidak ada celah penyalahgunaan kembali barang bukti.
“Kami menjamin pemusnahan dilakukan secara aman, tuntas, dan transparan. Ini bentuk akuntabilitas Polri kepada masyarakat,” tegasnya.
Audi menambahkan, keberhasilan pemberantasan narkoba merupakan hasil sinergi antara Bareskrim Polri, jajaran Polda, dan dukungan aktif masyarakat.
“Perang terhadap narkoba bukan hanya tanggung jawab Polri, tapi tanggung jawab bersama. Setiap laporan masyarakat berarti turut menyelamatkan masa depan bangsa,” tutupnya.***
Yogyakarta - Perkumpulan Keluarga Pelajar Mahasiswa Nuku (PKPM NUKU) Yogyakarta sukses mengelarToadore Festival Vol.II di titik Nol Kilometer Yogyakarta pada akhir pekan, 2526 Oktober 2025 lalu. Suasana Titik Nol Kilometer berubah menjadi lautan warna, musik, dan rasa budaya Timur Indonesia.
Kuala Lumpur, Malaysia - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan pujian kepada Presiden Prabowo terutama atas peran dan dukungannya dalam menyelamatkan jutaan nyawa, termasuk di wilayah konflik Gaza. Pujian tersebut dilontarkan Presiden Trump saat menghadiriKonferensi Tingkat Tinggi